Buah merah papua merupakan jenis buah tradisional yang sesuai dengan namanya yaitu berasa dari Papua. Di masyarakat Wamena, Papua buh merah ini disebut dengan kuansu. Buah ini sendiri memilki nama ilmiah yaitu Pandanus Conoideus, pemberian nama ini berdasarkan karena tanaman buah asal papua ini masuk dalam keluarga pandan-pandanan yang bentuknya menyerupai pohon pandan, namun pohonnya sendiri bisa tumbuh hingga 16 meter.
Tentu ukuran ini cukup tinggi dibanding pandan pada umumnya., Bentuk buah merah sendiri yaitu lonjong dan bentuk kuncupnya ditutupi oleh daun buah. Untuk buahnya sendiri bisa mencapai panjang hingga 55 cm dengan diameter 10-15 cm dan bobot bisa mencapai 2-3 kg.
Buah merah terkenal dengan berbagai manfaat yang dikandung didalam buah itu sendiri, ini bisa diperkuat dengan proses penelitian kandungan yang dimiliki buah asal Papua ini. Peneliti pertama kali oleh dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN) di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih (UNCEN). Dan sudah banyak dokter yang membahas tentang khasiat buah merah papua ini, berikut kami sajika, beberapa artikel terkait tentang buah merah papua yang menjadi referensi bagi para penulis.
Referensi Buah Merah Papua
1. dr. Kevin Adrian Djantin
dr. Kevin Adrian Djantin merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Jakarta pada tahun 2015 yang selama kuliah aktif menjadi penyuluh dan anggota dari Hazard Analytical and Critical Point FK Atmajaya Jakarta dalam melakukan pembinaan kesehatan masyarakat. Menjalani program internship di RSUD Sultan Imanuddin dan Puskesmas Arut Selatan, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada tahun 2015-2016.
Selanjutnya, dr. Kevin mengikuti program ACLS pada tahun 2017. Saat ini, dr. Kevin bekerja di Alodokter sebagai Medical Editor yang bertanggung jawab untuk memastikan kualitas dan informasi medis yang dipublikasikan oleh Alodokter sesuai dengan bidang keilmuan terkini dan memiliki sumber referensi yang terpercaya.
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/buah-merah-bagus-untuk-pengidap-covid
2. dr. Tabita P S
https://www.alomedika.com/komunitas/users/tabita.padmaya.s_mail
https://www.ugm.ac.id/id/berita/881-sari-buah-merah-potensial-hambat-pertumbuhan-sel-kanker-payudara-dan-rahim
3. Prof. Sukarti Moeljopawiro, Ph.D., dosen Fakultas Biologi UGM.
https://www.viva.co.id/arsip/113239-sari-buah-merah-ampuh-lawan-sel-kanker
https://acadstaff.ugm.ac.id/MTMwMzU0MzMx
4. Prof. Dra. Sukarti Moeljopawiro M.App.Sc., Ph.D.
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-buah-merah-dari-papua/
Ditulis oleh Fajarina Nurin Diperbarui 29/03/2021
Ditinjau secara medis oleh
5. dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
https://hellosehat.com/expert/dr-mikhael-yosia-bmedsci/
https://www.deherba,com/bukti-ilmiah-sari-buah-merah.html
6. Prof Dr Elin Yulinah Sukandar dari Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (FMIPA-ITB).
https://www.itb.ac.id/staf/profil/elin-yulinah
https://livedna.net/profile.php?dna=62.16983
http://ejournal.bappeda.jatengprov.go.id/index.php/jurnaljateng/article/download/375/296
7. Prof Dr K. Nakashima – Nishigaki
https://www.thisismk,co.jp/english/buah-merah-and-papua-people-4-significant-value-of-buah-merah
8. Mathelda Kurniaty Roreng, S.TP, M.Si
https://www.profildosen.com/detail/0002038003.html
