Pengobatan stroke iskemik dapat dilakukan secara khusus pada pasien yang terserang stroke. Dan metode pengobatan ini sendiri dilakukan oleh dokter saraf dan dokter bedah saraf.
Selain itu, penanganan ini akan diberikan sesuai dengan jenis stroke yang dialami oleh si pasien. Mulai dari kapan gejala stroke pertama kali muncul, lalu bagaimana kondisi kesehatan pasien dan penyakit apa saja yang dimiliki oleh pasien penderita stroke.
Metode dan Cara Pengobatan Stroke Iskemik
Penanganan awal yang dilakukan pada pasien stroke iskemik akan lebih difokuskan dalam menjaga jalan napas dan mengontrol tekanan darah. Selain itu metode ini juga fokus untuk mengembalikan kondisi aliran darah.
Penanganan dengan menggunakan pengobatan stroke iskemik sendiri dilakukan dengan cara di bawah ini :
1.) Penyuntikkan rtPA
rtPA adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan recombinant tissue plasminogen activator. Penyuntikan rtPA sendiri akan dilakukan lewat infus yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi alirah darah.
Akan tetapi tidak semua kondisi pasien bisa menerima metode pengobatan ini, sebab hanya pasien yang segera datang ke rumah sakit dalam kurun waktu 3 hingga 4,5 jam setelah gejala muncul sejalan yang akan disuntikkan dengan rtPA.
2.) Obat Antiplatelet
Metode pengobatan lainnya adalah dengan memberikan obat antiplatelet, obat ini menyerupai aspirin. Namun fungsi dari obat ini adalah untuk mencegah terjadinya proses pembekuan darah pada pasien stroke.
3.) Obat Antikoagulan
Heparin adalah obat antikoagulan yang biasanya diberikan pada pasien stroke dengan gangguan irama jantung. Obat ini memang digunakan pada pasien dengan gejala khusus, karena obat ini juga memiliki manfaat yang sama dengan obat antiplatelet.
Yaitu berguna untuk mencegah proses pembekuan darah.
4.) Obat Antihipertensi
Berikutnya, pengobatan bisa dilakukan dengan cara memberikan obat antihipertensi. Sesuai dengan namanya obat ini digunakan untuk mengendalikan tekanan darah pada pasien stroke.
Obat ini juga diberikan agar pasien stroke tidak kembali mengalami kondisi kambuh.
Namun terdapat cara khusus untuk memberikan obat ini pada pasien stroke, yakni pada pasien penderita stroke baru. Karena obat ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Maka pada penderita stroke baru tekanan darah yang diturunkan tidak akan terlalu rendah. Hal ini dilakukan untuk menjaga suplai darah ke otak. Tapi tekanan darah akan segera diturunkan ke level optimal setelah keadaan pasien sudah mulai stabil.
5.) Statin
Pengobatan stroke iskemik berikutnya adalah, seorang pasien akan diberikan obat golongan satin, misalnya atorvastatin yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol yang tinggi pada pasien stroke.
6.) Endarterektomi Karotis
Lebih lanjut, metode pengobatan ini akan melibatkan proses operasi jika diperlukan untuk mencegah berulangnya stroke iskemik. Operasi yang dilakukan adalah operasi endarterektomi karotis.
Prosedur operasi ini dilakukan untuk membuang tumpukan lemak yang ada di bagian leher karena menghambat arteri karotis.
Operasi endarterektomi karotis ini dinilai cukup efektif untuk mencegah stroke iskemik. Namun meski begitu prosedur operasi ini tidak akan bisa dilakukan pada semua pasien stroke.
Sebab operasi ini dianggap tidak sepenuhnya aman dilakukan pada pasien stroke, terutama mereka yang juga menderita kondisi kesehatan lainnya. Terutama pasien stroke dengan komplikasi penyakit jantung.
Baca Juga: Jenis Penyakit Stroke Sesuai Dengan Gejala dan Kondisinya
7.) Angioplasti
Selain menjalankan prosedur operasi endarterektomi karotis, pasien stroke juga bisa melebarkan arteri karotis dengan menggunakan teknik angioplasti.
Teknik ini dilakukan dengan cara memasukkan kateter lewat pembuluh darah yang ada di pangkal paha yang kemudian akan diarahkan ke arteri karotis.
Kateter yang dimasukkan ini membawa balon khusus dan sten dan jika sudah berada di dalam arteri karotis. Balon ini akan dikembangkan agar memperluas arteri yang tersumbat, dan kemudian akan disangga oleh stent.
Itulah metode pengobatan stroke iskemik yang biasa dilakukan bagi penderita stroke untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.